Artinya: “Kaum Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada,” ( QS. An Nisa 34 ).
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Mati Syahid, Tak Hanya Gugur Dalam Membela Agama Allah
Dari ayat tersebut, kata UAH, ciri suami yang saleh, selain pelindung bagi istri juga adalah mencari nafkah dan infaq kepada istri.
Nabi telah menyampaikan bahwa 1 Dinar dari suami yang diberikan kepada istri lebih dicintai Allah daripada perjuangan suami di Medan perang di Sabilillah.
Tetapi, persoalannya bagaimana jika istri sedikit-dikit minta duit?
“Maka ikuti rumus Nabi yang ada di Al-Qur'an dan Hadits,” saran Ustadz Adi Hidayat.
"Diskusikan dengan istri mengenai masa depan keluarga. Berapa penghasilan dan berapa pengeluaran? serta berapa sisanya untuk ditabung,” tuturnya.
"Jika anda sudah menikah maka suami yang mencari nafkah dan istri menerimanya. Namun kadang-kadang ada istri kelewatan. Tidak benar juga jika dikatakan harta suami adalah harta istri, sedangkan harta Istri hanya milik istri saja,” tutup Ustadz Adi Hidayat.***(Jaka Prasojo/PortalSulut.com)