7 Ketentuan Umum Sholat Idul Adha 2022 menurut Surat Edaran Menteri Agama

- 1 Juli 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi jamaah sholat idul adha di masjid. Ketentuan umum sholat Idul Adha.
Ilustrasi jamaah sholat idul adha di masjid. Ketentuan umum sholat Idul Adha. /Unsplash/Rumman Amin.

RINGTIMES SITUBONDO - Setiap Hari Raya Idul Adha, umat muslim melaksanakan sholat Ied yang merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan.

Sholat Idul Adha pada umumnya dilaksanakan sebelum matahari terbit pada pukul 06.00 - 07.00 sebelum menyembelih hewan kurban.

Seperti sholat Ied Idul Fitri, sholat Idul Adha juga dilaksanakan dua rokaat dengan rokaat pertama tujuh kali takbir dan rokaat kedua lima kali takbir.

Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah, Pahala Amal Saleh Dilipatgandakan

Selain itu, ada beberapa ketentuan umum sholat Idul Adha yang perlu diketahui menurut panduan yang tertera dalam Surat Edaran Menteri Agama. 

Diketahui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan panduan penyelenggaraan sholat Idul Adha dan pelaksanaan kurban tahun 2022.

Panduan itu diterbitkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di tengah wabah penyakit mulut dan kuku yang berkembang menyerang hewan ternak.

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Panitia Kurban Idul Adha, Salah Satunya Mengambil Sisa Bungkusan Daging

Yaqut mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang sehat dan sesuai kriteria. Soal penyembelihan, sebaiknya dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH).

Dikutip Ringtimes Situbondo dari Pikiran Rakyat berjudul Panduan Sholat Idul Adha 2022 dari Kemenag, Perhatikan 7 Poin Ini berikut ketentuan umum sholat Idul Adha sebagai yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 10 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi.

  1. Umat Islam menyelenggarakan sholat Idul Adha dan melaksanakan kurban mengikuti ketentuan syariat Islam.
  2. Dalam penyelenggaraan sholat Idul Adha dan pelaksanaan ibadah kurban, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.
  3. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud, wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.
  4. Para mubalig/penceramah agama diharapkan berperan dalam memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan serta berdakwah dengan cara yang bijak dan santun sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an, Sunah, dan tidak mempertentangkan masalah khilafiah.
  5. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Adha 2022 dan hari tasyrik di masjid/mushola atau rumah masing-masing.
  6. Penggunaan pengeras suara mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE. 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid/Musala.
  7. Sholat Idul Adha 10 Zulhijah 1443 H/2022 M dapat diselenggarakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.***

Editor: Siti Lailatil Mukarromah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini