5 Golongan yang Tidak Berhak Menerima Zakat Fitrah, Salah Satunya Keluarga Rasulullah

13 April 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi. Lima golongan yang tidak berhak menerima zakat fitrah. /Unsplash/Connor Hall//

RINGTIMES SITUBONDO - Mengeluarkan zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban seorang muslim di bulan Ramadhan. 

Namun, dalam mengeluarkan zakat fitrah terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya menyalurkan zakat kepada delapan golongan orang. 

Selain itu, ada pula beberapa golongan yang tidak berhak menerima zakat fitrah, terutama bagi mereka yang telah berkecukupan secara materi.

Baca Juga: 8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah, Mualaf Juga Termasuk Salah Satunya

Agar tidak menimbulkan kekeliruan saat mengeluarkan zakat, selanjutnya akan dipaparkan mengenai golongan orang yang tidak berhak menerima zakat fitrah. 

Dikutip Ringtimes Situbondo dari Pikiran Rakyat berjudul 5 Golongan Orang yang Tidak Berhak Menerima Zakat, Salah Satunya Hamba Sahaya

Perintah membayarkan zakat kepada orang-orang yang berhak mendapatkannya tersebut sesuai dalam Alquran Surat At-Taubah ayat 60.

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang terlilit utang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,” bunyi ayat tersebut.

Dalam Surat At-Taubah ayat 60, Allah menyebutkan hanya delapan golongan yang berhak mendapatkan zakat.

Namun, perlu diketahui juga bahwa terdapat beberapa golongan yang tidak diperbolehkan untuk mendapatkan zakat

Baca Juga: 4 Keutamaan Sholat Tahajud, Salah Satunya Menyempurnakan Iman

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari buku Fiqh Islam Karya Sulaiman Rasyid, berikut lima golongan yang tidak berhak mendapatkan zakat.

  1. Orang kaya

Orang kaya tidak berhak mendapatkan zakat, karena mereka masih bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri dan tanggungan-tanggungannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَا حَظَّ فِيهَا لِغَنِيٍّ، وَلَا لِقَوِيٍّ مُكْتَسِبٍ

“Tidak ada hak zakat untuk orang kaya, maupun orang yang masih kuat bekerja.” (HR. Nasa’i).

Bagi orang kaya atau orang yang memiliki usaha dan penghasilannya mencukupi kehidupannya dan orang dalam tanggungannya, maka tidak diperintahkan untuk menerima zakat.

“Barang siapa meminta-minta, sedangkan ia mempunyai kekayaan, maka seolah-olah ia memperbesar siksaan neraka (atas dirinya).” Yang mendengar bertanya, “Apakah yang diartikan kaya itu. Ya Rasulullah?” Jawab beliau, “Orang kaya ialah orang yang cukup untuk makan tengah hari dan untuk makan malam.” (HR Abu Dawud).

Baca Juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Salah Satunya Melaksanakan Tahajud

  1. Orang dalam tanggungan yang berzakat

Zakat tidak dapat diberikan kepada orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungan muzakki (orang yang zakat), seperti istri, anak, cucu, orangtua dan lain-lain.

Misal, seorang suami tidak diperbolehkan memberikan zakat kepada isterinya, karena sang suami sudah berkewajiban memberikan nafkah kepada istri.

  1. Orang yang tidak beragama Islam

Orang yang tidak beragama Islam tidak berhak menerima zakat.

Sebagaimana Rasulullah SAW yang berpesan kepada Mu'adz sewaktu dia diutus ke negeri Yaman. Beliau berkata kepada Mu'adz.

فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ

“Beritahukanlah kepada mereka (umat islam), ‘Diwajibkan atas mereka zakat. Zakat itu diambil dari orang kaya, dan diberikan kepada orang fakir di antara mereka (umat islam).” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: 3 Golongan yang Akan Diampuni Allah di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Mereka yang Berpuasa

  1. Keluarga Rasulullah

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Pada suatu hari Hasan bin Ali (cucu Rasulullah SAW) telah mengambil sebuah kurma dari kurma zakat, lantas dimasukkan ke mulutnya. Rasulullah SAW, bersabda (kepada cucu beliau), ‘Jijik, jijik, buanglah kurma itu! Tidak tahukah kamu bahwa kita (keturunan Muhammad) tidak boleh mengambil sedekah (zakat)?” (HR Muslim)

Keluarga Rasulullah tidak boleh menerima atau mendapatkan zakat. Keturunannya Bani Hasyim dan keturunan Abdul Muththalib juga tidak berhak mendapat zakat.

إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَةَ، إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ، وَإِنَّهَا لَا تَحِلُّ، لِمُحَمَّدٍ وَلَا لِآلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Zakat adalah kotoran harta manusia, tidak halal bagi Muhammad, tidak pula untuk keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Daud)

  1. Hamba Sahaya

Hamba sahaya atau budak yang telah mendapatkan ketentuan yang tidak dijanjikan merdeka oleh tuannya, maka ia tidak berhak mendapatkan zakat, karena tuannyalah yang akan memberikan nafkah kepada mereka.***(Zakiyyatunnisa Dhiya Ulhaq/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Siti Lailatil Mukarromah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler