RINGTIMES SITUBONDO - Kebanyakan orang sering merasa lemas dan ngantuk saat puasa di bulan Ramadhan.
Sehingga akan mengalami kesulitan fokus atau berkonsentrasi dan menjadi kurang produktif selama Ramadhan.
Ada beberapa tips mencegah badan lemas dan ngantuk saat puasa, serta menjaga badan tetap dalam kondisi fit.
Baca Juga: 8 Tips Diet Sehat selama Puasa Ramadhan, Tidak Makan Berlebihan saat Berbuka
Mulai dari asupan makanan dan minuman, mengurangi kafein, memperhatikan pola makan, dan tetap berolahraga.
Dikutip Ringtimes Situbondo dari Pikiran Rakyat berjudul 5 Tips Puasa Ramadhan agar Badan Tidak Lemas dan Tetap Fit
- Tentukan tujuan puasa
Selain karena perintah agama, puasa juga dilakukan karena ada tujuan lain dan hal ini perlu untuk ditentukan terlebih dahulu.
Adapun beberapa tujuan lain melakukan puasa adalah karena alasan spiritual, untuk diet, alasan kesehatan, dan lain-lain.
Menurut dr. Sung, orang-orang yang ikhlas berpuasa akan lebih bersemangat dan sulit untuk merasa malas beraktivitas. Mereka akan lebih bersemangat menjalani puasa dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki tujuan dan terpaksa.
"Biasanya orang yang melakukan puasa dengan melihat tujuan, dengan ikhlas, dengan tulus, mereka akan lebih bersemangat untuk puasa dibandingkan mereka yang terpaksa," kata dr. Sung.
Orang yang terpaksa puasa bisa mempengaruhi pola pikirnya, yang pada akhirnya membuat tubuh lemas dan mengantuk.
Baca Juga: 7 Tips Traveling saat Puasa Ramadhan, Salah Satunya Membuat Daftar Perjalanan
- Pastikan cukup minum
Tubuh manusia memiliki komposisi yang mana 70 persen terdiri dari air. Saat puasa, tubuh membutuhkan asupan air yang cukup.
Pada saat jam makan (setelah waktu buka hingga sahur), pastikan mengkonsumsi air dengan cukup.
Agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, dianjurkan untuk minum 2 gelas saat berbuka, 4 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat sahur.
Dengan cara tersebut, tubuh tidak kekurangan cairan saat walaupun puasa seharian.
- Kurangi konsumsi kafein
Ketika hendak berpuasa, sebaiknya kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Menurut dr. Sung, saat mengkonsumsi makanan atau minuman yang tinggi kafein dapat mengganggu pola tidur.
Baca Juga: 6 Skincare Lokal untuk Kulit Kusam, Rekomendasi Produk BPOM yang Aman
Apabila pola tidur terganggu, otomatis bisa membuat tubuh tidak cukup energi ketika puasa di keesokan harinya.
"Ketika Anda konsumsi makanan atau minuman yang kafeinnya tinggi, ini akan mengganggu pola tidur Anda, istirahat Anda di malam hari terganggu, akhirnya Anda tidak cukup energi di keesokan harinya," ujar dr. Sung.
- Perhatikan Pola makan
Pada umumnya, banyak orang ketika berbuka puasa malah mengkonsumsi gorengan, yang mana dr. Sung menyebutkan tidak ada makanan untuk sel tubuh.
Makanan yang dikonsumsi saat hendak puasa harus tercukupi. Bukan jumlah porsi yang dilihat, melainkan kualitas makanannya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur pola makan saat puasa adalah makanan mengandung protein, karbohidrat, lemak baik, vitamin, dan mineral.
Baca Juga: Cara Membuat Olahan Cokelat ala Kinder Joy, Resep Kudapan Manis dan Praktis untuk Buka Puasa
Saat sedang berpuasa, orang-orang memang merasakan lapar dan haus setelah seharian menahan makan dan minum. Namun, letak kesalahannya yaitu ketika tiba waktu berbuka puasa, mereka yang balas dendam dengan meningkatnya nafsu makan.
"Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jadi jangan juga makan terlalu kenyang, jadi balas dendam," ucap dr. Sung.
- Olahraga
Meski dalam keadaan puasa, bukan berarti aktivitas olahraga harus begitu saja.
Aktivitas olahraga tetap bisa dilakukan dengan memilih waktu yang baik selama menjalankan puasa.
Jika terbiasa untuk berolahraga pada waktu pagi, bisa melakukannya di pagi hari. Bisa juga dengan olahraga di sore hari menjelang waktu buka puasa.
Baca Juga: Tips Puasa bagi Ibu Menyusui menurut Dokter, Usia Bayi jadi Pertimbangan
Itulah 5 tips puasa agar berjalan lancar dan badan tidak lemas menurut dr. Sung.
Apabila sudah melakukan kelima tips panduan puasa yang disampaikan dr. Sung dan badan masih lemas, maka bisa konsultasi ke dokter.
Dikhawatirkan tubuh mengalami gejala anemia yang disebabkan karena kekurangan hemoglobin atau protein dalam sel darah merah.***(Hilmy Farhan/Pikiran-Rakyat.com)