RINGTIMES SITUBONDO – Peraturan pemerintah terbaru terkait mudik Hari Raya Idul Fitri tengah menjadi sorotan publik, bahkan malah muncul argumen perbandingan mudik dengan MotoGP Mandalika.
Meski sama-sama memicu keramaian, tetapi pada dasarnya mudik dengan acara MotoGP Mandalika merupakan dua hal yang sangat berbeda.
Dari segi jumlah, mudik dapat menggeret ribuan bahkan jutaan orang untuk melakukan.
Baca Juga: Berburu Takjil di Street Food Festival Banyuwangi 2022, Berikut Jadwal Rangkaian Acara Lengkap
Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah penonton ataupun orang-orang yang terlibat dalam acara MotoGP Mandalika.
Mengetahui hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membuka suara terkait perbincangan khalayak ramai yang membandingkan mudik dengan MotoGP.
Bahkan Presiden Jokowi menghimbau masyarakat untuk tidak membandingkan mudik dengan MotoGP.
Himbauan tersebut dilontarkan Presiden Republik Indonesia tersebut pada 30 Maret 2022 yang telah kami lansir melalui video di kanal YouTube akun Sekretariat Presiden dalam Keterangan Pers Presiden Jokowi yang dilaksanakan di Magelang.
Baca Juga: 30 Kreasi Masakan Sahur Selama Bulan Ramadhan, Simpel dan Mudah Dibuat
Jokowi dalam keterangan menghimbau masyarakat Indonesia yang ingin mudik untuk tetap mematuhi peraturan protokol kesehatan dan tidak membandingkannya dengan MotoGP Mandalika.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa Jokowi telah melonggarkan peraturan tentang mudik lebaran di tahun 2022 ini.
Pelonggaran tersebut dengan dihapusnya syarat negatif antigen atau PCR dan melonggarkan kebijakan PPLN (Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri) untuk tidak perlu melaksanakan karantina, meskipun bagi PPLN, PCR tetap diwajibkan.
Hal itu telah disampaikan Jokowi pada Keterangan Pers yang digelar 23 Maret 2022 lalu, sebagaimana dilansir melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Himbauan untuk tidak membandingkan mudik lebaran dengan MotoGP tersebut dilontarkan setelah adanya pertanyaan yang diajukan kepadanya tentang ramainya kedatangan wisatawan serta peraturan mudik di Hari Raya Idul Fitri nanti.
“Tidak masalah, yang paling penting saat mudik, kemudian kalau berwisata, jangan lupa protokol kesehatan, utamanya memakai masker,” jelas Jokowi dengan menekankan keutamaan pemakaian masker di nada bicaranya tersebut.
“Dan yang kedua sudah harus vaksin lengkap ditambah vaksin penguat booster,” tambahnya.
Dikutip RINGTIMES SITUBONDO dari berita RINGTIMES BALI berjudul "Jokowi: Mudik Tidak Sedikit, Jangan Bandingkan MotoGP, Vaksin Lengkap Tambah Booster"
Selain itu Jokowi menjelaskan bahwa tujuan peraturan adanya vaksin lengkap plus booster tersebut bertujuan untuk menjaga diri kita semua dari ancaman virus Covid-19 saat melakukan perjalanan mudik di lebaran nanti.
Jokowi juga menjelaskan tentang sebab perbedaan perlakuan aturan antara MotoGP dengan kegiatan mudik yang tidak bisa dibandingkan.
“Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik itu kurang lebih itu 79 juta. Ini bukan jumlah yang sedikit loh,” tuturnya.
“Jangan dibandingkan nanti dengan apa acara-acara itu yang lain. Acara misalnya MotoGP yang 60 ribu. Nggak bisa 60 ribu dibandingkan dengan 79 juta sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus dikerjakan, kemudian booster juga harus dikejar” jelas Jokowi secara detail yang diiringi dengan senyuman.
Dari sana sudah jelas bahwa Jokowi menegaskan dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membandingkan peraturan dan syarat yang diterapkan di acara-acara besar seperti MotoGP dengan kegiatam mudik lebaran.
Keterangan Pers hari itu dilakukan Jokowi bersamaan dengan program peninjauan atas perbaikan infarstruktur Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.***(Eka Dewi Lestari/Ringtimesbali.com)