Mengenal Manuskrip Voynich, Buku Ilustrasi Misterius yang Sulit Dipecahkan Peneliti Dunia

26 April 2022, 15:30 WIB
Manuskrip Voynich adalah buku ilustrasi paling misterius di dunia karena tidak ada peneliti tidak bisa mengungkapkan isi keseluruhan naskah. /YouTube/Yale Press/

RINGTIMES SITUBONDO - Salah satu karya paling misterius di dunia, Manuskrip Voynich, menjadi bukti perjalanan sejarah ilmu pengetahuan sejak ratusan tahun yang lalu.

Buku yang disimpan di Universitas Yale ini belum bisa dipecahkan secara keseluruhan mengenai isi bukunya.

Namun banyak yang menduga, Manuskrip Voynich ditulis dengan bahasa Ibrani, bahasa yang digunakan sarjana Eropa pada abad ke-15.

Baca Juga: Mengenal Haiku, Karya Sastra asal Jepang yang Banyak Ditulis Penyair Banjar

Sejak zaman dahulu, Manuskrip Voynich menjadi perhatian para peneliti dunia untuk memecahkan isinya. 

Dikutip Ringtimes Situbondo dari Pikiran Rakyat berjudul Hari Buku Sedunia 23 April 2022: Tabir Manuskrip Voynich, Buku Ilustrasi Paling Misterius di Dunia

Manuskrip ini berisi gambar ilustrasi misterius yang sulit dipecahkan, bahkan oleh para peneliti.

Ada seutas artikel berjudul, The Voynich Manuscript: Has an Egyptologist managed to unravel the secrets of the world's most mysterious book? ditulis oleh Katy Gillnet di situs The National News pada 18 Juni 2020.

Artikel itu berisi hasil penelitian dari para peneliti selama bertahun-tahun. Egyptolog atau ahli Mesir Kuno Jerman, Rainer Hannig, percaya bahwa dirinya mungkin telah memecahkan misteri manuskrip yang penuh misteri ini.

Egyptolog itu telah berhasil menguraikan bagian-bagian dari Manuskrip Voynich, yaitu sebuah dokumen misterius yang disimpan di Universitas Yale yang terdiri atas tulisan tangan yang elegan dan gambar-gambar aneh yang tidak pernah dapat dipahami oleh siapapun.

Baca Juga: Daftar Buku yang Dibaca RM BTS, Mulai dari Nonfiksi sampai Klasik

Ada banyak upaya di masa lalu untuk mengetahui apa yang dikatakan oleh teks unik kodeks bergambar itu, tetapi semuanya gagal.

Manuskrip Voynich tersebut terdiri dari campuran huruf Latin, angka Arab, dan karakter lain yang tidak diketahui. Namun, Rainer Hannig, dari Museum Roemer dan Pelizaeus di Hildesheim, Jerman percaya bahwa dia menemukan bahasa yang didasarkan pada bahasa Ibrani.

"Banyak bahasa yang diusulkan seperti Latin, Ceko, atau antara lain Nahuatl, hanya untuk beberapa nama," katanya dalam sebuah artikel yang menjelaskan proses penelitiannya.

Rainer Hannig menambahkan bahwa struktur kata hanya menyisakan satu kemungkinan penjelasan, yakni naskah itu tidak disusun dalam bahasa Indo-Eropa. Dengan menggunakan logika ini, dia kemudian menyimpulkan, setelah tiga tahun analisis, bahwa bahasa itu pastilah bahasa Semit, mungkin Arab, Aram atau Ibrani. Ini adalah bahasa yang digunakan oleh para sarjana Eropa pada Abad Pertengahan, karena dokumen tersebut berasal dari abad ke-15.

Baca Juga: 3 Novel yang Diangkat Jadi Serial Netflix Populer, Ada yang Akan Dijadwalkan Tayang Perdana 15 April 2022

Melihat hubungan antara beberapa karakter dan bahasa Ibrani secara khusus, ia berhasil menerjemahkan kalimat penuhnya.

"Terjemahan sebenarnya dari Manuskrip Voynich akan membutuhkan beberapa tahun pengerjaan, bahkan jika spesialis dalam bahasa Ibrani, yang fasih dalam bahasa Ibrani abad pertengahan dan terminologi teks botani dan medis, mengambil alih analisis ini," kata Rainer Hannig.

Ia juga menjelaskan bahwa karakter naskah, pengucapan yang perlu dibiasakan, kekhasan dan kosakata periode tertentu akan menyebabkan banyak masalah bahkan untuk penutur aslinya.

Lalu, apa sebenarnya Manuskrip Voynich itu?

Manuskrip yang berasal dari abad ke-15 itu dikenal sebagai buku paling misterius di dunia. Manuskrip itu ditulis dalam kode yang tidak dikenal oleh penulis anonim dan tidak memiliki tujuan yang jelas.

Baca Juga: 3 Novel yang Diadaptasi Jadi Serial Netflix, Ada Karya dari Muslimah Amerika

Manuskrip Voynich ditemukan kembali oleh penjual buku langka Wilfrid Voynich pada tahun 1912, dan sejak tahun 1969 disimpan di Beinecke Rare Book and Manuscript Library di Universitas Yale di New Haven, Amerika Serikat.

Manuskrip Voynich membingungkan begitu banyak pemecah kode, cendekiawan, dan ahli kriptografi selama bertahun-tahun sehingga bahkan ditampilkan dalam budaya populer, mulai dari acara TV hingga buku dan video game.

Manuskrip ini memiliki catatan sejarah tambal sulam sebelum Wilfrid Voynich menemukannya. Manuskrip Voynich kabarnya sebelumnya telah menjadi bagian dari perpustakaan Kaisar Romawi Suci Rudolf II dan dilacak kembali ke penjualan rahasia buku pada tahun 1903 oleh Serikat Yesus di Roma.

Sifatnya yang sulit dipahami berasal dari ilustrasi rumit tanaman, rasi bintang, makhluk fantastis dan tanda-tanda zodiak untuk beberapa nama. Belum lagi bahasanya yang tidak terbaca.

Baca Juga: 2 Buku Nonfiksi yang Dibaca Jisoo Blackpink, Salah Satunya Karya Nietzsche

Manuskrip Voynich menjadi sumber daya tarik bagi para sarjana di seluruh dunia dalam sejumlah disiplin ilmu, dan sementara telah dicurigai di masa lalu bahwa bahasa Ibrani adalah bahasa sumbernya, di mana yang lain mengklaim itu semua hanyalah tipuan belaka.

Kanal YouTube Yale Press mengunggah video mengenai Manuskrip Voynich ini dengan judul What We Know About the Voynich Manuscript.***(Witri Gustiani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Siti Lailatil Mukarromah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler