Bahaya Minum Obat Asam Lambung yang Ada di Apotek, Kenali Efek Sampingnya

- 9 Mei 2022, 13:02 WIB
Ilustrasi obat. bahaya minum obat asam lambung yang banyak dijual di apotek ataupun toko obat terdekat. Kenali efek sampingnya.
Ilustrasi obat. bahaya minum obat asam lambung yang banyak dijual di apotek ataupun toko obat terdekat. Kenali efek sampingnya. /Pixabay

RINGTIMES SITUBONDO - Siapa sangka, ternyata ada efek samping yang membahayakan saat minum obat asam lambung yang banyak dijual di apotek ataupun toko obat terdekat.

Sebelum mengonsumsi obat asam lambung tersebuk, alangkahbaiknya bila mengetahui terlebih dahulu perihal efek samping yang ditimbulkannya.

Alih-alih menyembuhkan asam lambung, salah memilih obat yang dikonsumsi malah bisa memperburuk penyakit.

Baca Juga: 6 Makanan yang Jadi Pantangan Asam Lambung, bisa Bikin Kondisi Semakin Parah

Bahaya obat asam lambung ini tak banyak diketahui sebagian besar orang.

Beberapa orang hanya peduli bahwa obat tersebut telah menyembuhkan perut atau asam lambung kambuh yang terasa sakit.

Padahal sebenarnya, penggunaan obat lambung dapat menimbulkan bahaya. Mulai dari ringan hingga ada yang cukup parah.

Baca Juga: 2 Resep Ramuan Herbal untuk Mengobati Diare ala Dokter Zaidul Akbar, Lengkap Cara Membuat Obat Balur

Dikutip RINGTIMES SITUBONDO dari berita RINGTIMES BANYUWANGI berjudul "Bahaya Sering Minum Obat Asam Lambung, Waspadai Efek Samping Infeksi dan Radang" mengenai bahaya konsumsi obat asam lambung.

Orang yang konsumsi obat asam lambung memiliki efek samping berupa berisiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare.

Efek samping yang ditimbulkan tidak berhenti di diare, tapi juga menyebabkan infeksi dan peradangan usus besar yang cukup berbahaya menurut para peneliti.

Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit Asam Urat dan Kolesterol Sedang Kambuh, Jangan Dianggap Remeh

Infeksi oleh Clostridium difficile colitis (C-diff) disebabkan oleh gangguan bakteri normal dan sehat di usus besar, seringkali akibat antibiotik pada obat yang mengakibatkan peradangan usus.

Temuan menunjukkan bahwa pasien yang sebelumnya memiliki kasus infeksi C-diff dan menerima obat asam lambung dapat berada pada peningkatan risiko kekambuhan infeksi C-diff.

Sebuah studi menemukan bahwa penggunaan obat penekan asam lambung dikaitkan dengan peningkatan risiko yang signifikan secara statistik dari pengembangan infeksi C-diff berulang.

Baca Juga: 5 Buah Pereda Sakit dan Nyeri Asam Urat, Jadi Obat Paling Populer, Diminati Banyak Orang

Hal ini terjadi pada pasien dengan Infeksi C-diff sebelumnya, kata Sahil Khanna, seorang ahli gastroenterologi di non yang berbasis di AS. Profit Mayo Clinic.

Untuk penelitian yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, tim melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap 16 penelitian dengan 7.703 pasien dengan infeksi C-diff dan 1.525 dari infeksi C-diff rekuren yang dikembangkan ini.

Para peneliti menganalisis obat penekan asam lambung termasuk penghambat pompa proton, seperti omeprazole, dan penghambat histamin 2, seperti ranitidine.

Baca Juga: 3 Obat Herbal Asam Urat dari Olahan Bahan-bahan yang Ada di Sekitar Ada, Cek Segera

Obat inilah yang biasanya diresepkan dan dikonsumsi obat bebas untuk penyakit gastroesophageal reflux, penyakit tukak lambung atau dispepsia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat infeksi C-diff berulang pada pasien dengan supresi lambung adalah 22,1 persen, dibandingkan dengan 17,3 persen pada pasien tanpa supresi asam lambung.

Jadi masuk akal untuk mengevaluasi kembali kebutuhan obat-obatan ini pada pasien dengan infeksi C-diff.

Baca Juga: Jenis Tanaman Hias Bonsai yang Memiliki Harga Sangat Mahal

Dalam hal ini, konsumsi obat penekan asam lambung secara terus menerus tentu bisa memiliki efek samping yang fatal dalam jangka panjang.

Sebelum konsumsi obat penekan asam lambung, akan lebih baik jika menggunakan obat tradisional dahulu untuk mengurangi efek samping dan bahaya yang ada.

Hal itu tentu dapat mengurangi efek samping dan bahaya berupa resiko terjadinya infeksi atau peradangan usus besar.***(Siti Nur Azizatul/Ringtimesbanyuwangi.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Ringtimes Banyuwangi


Tags

Terkait

Terkini