Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat 'Aku Membaca Setiap Malam dan Aku Berpikir Setiap Malam'

- 13 Juni 2022, 16:30 WIB
Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat 'Aku Membaca Setiap Malam dan Aku Berpikir Setiap Malam'
Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat 'Aku Membaca Setiap Malam dan Aku Berpikir Setiap Malam' /Buku Dunia Batin 2 Macan Asia

RINGTIMES SITUBONDO – Berikut ini kutipan buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis oleh Cindy Adams.

Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat merupakan salah satu buku otobiografi yang ditulis oleh Jurnalis berkebangsaan Amerika Serikat.

Inilah kutipan Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Bab 1 bagian 3 yang kami susun secara rapi dalam artikel.

Sebuah ejekan terus-menerus ditujukan kepada pahlawan Proklamator, banyak dari berbagai surat kabar yang tidak setuju dengan tindakanya.

Baca Juga: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Bagian 1, Sang Pecinta

Hinnga ada yang menyebut Soekarno seorang tikus, yang tidak bisa ditebak kemana ia akan pergi.

“Seorang diplomat tinggi Inggris masih belum menjadari, bahwa kuntji menudju Sukarno akan berputar dengan mudah, kalau ia diminjaki dengan perasaan kasih-sajang. Dalam sebuah suratnja belum lama berselang jang ditudjukan ke Downing Street 10 ia menulis, "Presiden Sukarno tidak dapat dikendalikan, tidak dapat diramalkan dan tidak dapat dikuasai. Dia seperti tikus jang terdesak.”

Namun meskipun begitu, seorang pemimin tidak pernah memperdulikan ucapan orang-orang yang tidak menyukainya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Kesehatan Mental Terpopuler yang Dibaca Para Ahli Kejiwaan

“Suatu utjapan jang sangat bagus bagi seseorang jang telah mempersembahkan seluruh hidupnja kepangkuan tanah-airnja, orang jang 13 tahun lamanja meringkuk dalam pendjara dan pembuangan, karena ia mengabdi kepada suatu tjita-tjita. Mungkin aku tidak sependapat dan sependirian dengan dia tetapi seperti seekor tikus ? Djantungku berhenti mendenjut ketika surat itu sampai ditanganku. Ia mengachiri suratnja dengan mengatakan, bahwa ia telah mengusahakan agar Sukarno mendapat perlakuan jang paling buruk dalam suratsurat kabar.”

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Terkait

Terkini

x