Cara Unik Rusia Cegah Penyusup Ukraina, Kerahkan Lumba lumba Militer di Laut Hitam

- 1 Mei 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi: Lumba lumba terlatih Angkatan Laut Rusia.
Ilustrasi: Lumba lumba terlatih Angkatan Laut Rusia. /Pixabay/gilag/

RINGTIMES SITUBONDO - Di tengah perang di Ukraina yang masih berlangsung sejak bulan Februari, Rusia ternyata memiliki cara unik untuk melawan penyusup. 

Angkatan Laut Rusia dilaporkan telah mengerahkan lumba lumba untuk mencegah spionase atau penyusup Ukraina di Laut Hitam. 

Sebenarnya ada alasan khusus mengapa Rusia kerahkan lumba lumba militer di Laut Hitam untuk serang penyusup Ukraina dan melindungi pangkalan militer Moskow. 

Baca Juga: Indonesia Undang Rusia di KTT G20 Bali, Gedung Putih Justru Menentang: Seharusnya Tidak Diizinkan

Apalagi konflik dengan Ukraina yang sampai saat ini masih belum menemukan titik damai antara kedua negara, meskipun telah melakukan pembicaraan berulang kali. 

Dikutip Ringtimes Situbondo dari Pikiran Rakyat berjudul Rusia Kerahkan Lumba-Lumba Militer untuk Serang Penyusup Ukraina di Laut Hitam

Menurut USNI News pada Kamis, 28 April 2022, dua kandang pasukan lumba itu ditempatkan di pintu masuk ke pelabuhan Sevastopol pada akhir Februari tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina, menurut tinjauan citra satelit.

Untuk diketahui, Sevastopol adalah pangkalan angkatan laut Rusia yang ada di Laut Hitam. 

Lumba-lumba terlatih itu mampu mencegah pasukan operasi penyusup khusus Ukraina ke pelabuhan di bawah air untuk menyabotase kapal perang.

Diketahui, banyak kapal Angkatan Laut Rusia canggih berada di luar jangkauan rudal Ukraina, akan tetapi rentan terhadap sabotase bawah laut.

Baca Juga: Tuduhan Putin Terhadap Barat, Dicurigai Ingin Hancurkan Rusia Dengan teror

Sejarahnya, selama Perang Dingin, Angkatan Laut Soviet mengembangkan beberapa program khusus mamalia laut, termasuk melatih lumba-lumba di Laut Hitam.

Unit ini berbasis di Kazachya Bukhta dekat Sevastopol, dimana masih ada sampai sekarang. Dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, unit tersebut beralih ke militer Ukraina.

Dengan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014, pasukan lumba-lumba tersebut kini di bawah kendali Angkatan Laut Rusia dan kini diperluas.

Pasukan lumba-lumba Moskow adalah bagian dari reinvestasi militer Rusia yang lebih luas dalam program mamalia laut dalam 10 tahun terakhir. Termasuk unit Armada Laut Hitam dan operasi terpisah di Kutub Utara.

Baca Juga: 4 Negara yang Jadi Musuh Amerika, Mulai dari Rusia hingga China Si Pemancing Konflik

Di Arktik utara, Armada Utara Rusia menggunakan berbagai jenis mamalia laut. Paus Beluga dan anjing laut, keduanya dengan lapisan lemak tebal untuk menghangatkan tubuh, lebih terlindungi dari dingin daripada lumba-lumba hidung botol yang digunakan di Laut Hitam.

Unit Arktik juga menjadi lebih aktif dalam beberapa tahun terakhir. Kandang paus Beluga kini juga telah didirikan di Olenya Guba, pangkalan angkatan laut rahasia GUGI (Direktorat Utama Penelitian Laut Dalam).

Organisasi intelijen itu diyakini bertanggung jawab atas aset spionase bawah laut utama militer Rusia.

Pada 23 April 2019, seekor paus beluga terlatih muncul di Norwegia utara. Dijuluki 'Hvaldimir' oleh penduduk setempat, diyakini bahwa paus ini melarikan diri dari program Angkatan Laut Rusia.

Baca Juga: Vladimir Putin Telepon Presiden Palestina, Usai Rusia Sindir Israel ada Niat Terselubung

Bukan hanya Kutub Utara yang telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan penggunaan mamalia laut Rusia. Pada tahun 2018 lumba-lumba Armada Laut Hitam dikerahkan selama beberapa bulan ke pangkalan angkatan laut Laut Mediterania Rusia di Tartus, Suriah, menurut foto satelit.

Pasukan itu bergerak yang digunakan untuk penyebaran itu sangat mirip dengan yang saat ini ditempatkan di pelabuhan Sevastopol.

Tidak jelas apakah Ukraina telah merencanakan operasi tempur-perenang melawan Sevastopol. Tapi lumba-lumba secara luas dianggap oleh analis angkatan laut sebagai pertahanan yang efektif melawan penyelam.***(Ikbal Tawakal/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Siti Lailatil Mukarromah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini