"Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini mengejutkan para jurnalis yang telah bekerja dengannya," kata Ibrahim.
Menurutnya, Abu Akleh merupakan jurnalis yang sangat dihormati. Ia telah bekerja dengan Al Jazeera sejak awal Intifada Palestina kedua pada 2000.
Penembakan terhadap Abu Akleh juga mengejutkan sekaligus menyedihkan bagi Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot.
Baca Juga: Transisi dari Pandemi ke Endemi, Kapan Aturan Wajib Masker di Indonesia Dicabut
"Pasukan pendudukan Isreal membunuh jurnalis tercinta kami, Shireen Abu Akleh saat meliput kebrutalan mereka di Jenin pagi ini," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Shireen Abu Akleh adalah jurnalis Palestina paling terkemuka dan teman dekatnya.
Jurnalis ini digambarkan sebagai seseorang yang pemberani, baik hati, dan menyerukan suara rakyat Palestina.
Baca Juga: Jurnalis Foto Reuters yang Dibunuh Militan Taliban Dapat Penghargaan Anumerta Masalah Krisis Covid
Selain jurnalis Al Jazeera, jurnalis Palestina lainnya juga ditembak dengan peluru tajam di punggungnya.
Ia merupakan Ali Samoudi dari surat kabar Quds yang berbasis di Yerusalem. Kini ia dilaporkan dalam kondisi stabil.***(Iin Inayah/Pikiran-Rakyat.com)