Network
RINGTIMES SITUBONDO - Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban.
Meskipun ada silang pendapat, Prof Zubairi Djoerban meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai soal penyakit cacar monyet.
World Health Network sebelumnya telah mendeklarasikan Monkeypox atau penyakit Cacar Monyet sebagai pandemi pada Rabu, 22 Juni 2022.
Baca Juga: 6 Tips Menurunkan Kolesterol, Banyak Konsumsi Sayur dan Buah yang Paling Utama
WHN mengatakan kasus konfirmasi cacar monyet sudah menyentuh angka 3 ribuan di 58 negara. Menurut WHN, cacar monyet terus berkembang pesat di berbagai benua dan tidak akan berhenti tanpa tindakan global.
Dilansir RINGTIMES SITUBONDO dari Pikiran-Rakyat.com berjudul "Beda Pendapat WHN dan WHO Soal Virus Cacar Monyet Sebagai Pandemi, Ahli: Tetap Waspada"
"Tidak benar menunggu pandemi cacar monyet menyebar lebih luas. Waktu yang tepat untuk bertindak adalah saat ini. Menunggu secara pasif akan menyebabkan kerugian," ujar alah satu pendiri WHN, Yanerr Bar-Yam, keterangan resminya.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memandang bahwa wabah cacar monyet belum menjadi darurat kesehatan masyarakat global.
Meski demikian, WHO menyebut cacar monyet merupakan ancaman yang berkembang.
Profesor Zubairi lewat keterangannya pada media sosial Twitter @profesorZubairi memandang, meski terdapat perbedaan apakah cacar monyet merupakan pandemi atau tidak, yang jelas masyarakat harus tetap mewaspadai penyakit tersebut.
