Vladimir Putin Telepon Presiden Palestina, Usai Rusia Sindir Israel ada Niat Terselubung

- 19 April 2022, 16:00 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu Vladimir Putin di Tepi Barat pada Juni 2012.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu Vladimir Putin di Tepi Barat pada Juni 2012. /Reuters/Darren Whiteside/REUTERS

RINGTIMES SITUBONDO - Melalui sambungan telepon, Presiden Vladimir Putin dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 18 April 2022.

Kedua pemimpin tersebut membahas tentang negosiasi antara konflik Rusia-Ukraina yang tengah terjadi dan melibatkan banyak negara di negara dunia. 

Tidak hanya itu, Kremlin juga menyebut Presiden Putin membahas konflik di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. 

Adapun rincian dari pembicaraan antara Presiden Rusia dan Presiden Palestina, belum dijelaskan oleh Kremlin. 

Dikutip Ringtimes Situbondo dari Pikiran Rakyat berjuudl Vladimir Putin Telepon Presiden Palestina, Bahas Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Ukraina

Vladimir Putin Telepon Presiden Palestina, Bahas Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Ukraina

"Mereka juga berbicara tentang masalah penyelesaian Timur Tengah dalam konteks meningkatnya ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur," demikian pernyataan dari Kremlin, seperti dikutip dari Reuters.

Kremlin belum memberikan rincian lebih lanjut terkait percakapan antara Vladimir Putin dan Mahmoud Abbas.

Pada Jumat, 15 April 2022 lalu, sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa. Ratusan warga Palestina lainnya juga ditahan polisi Israel.

Baca Juga: Negara dengan Durasi Puasa Terlama dan Tersingkat di Dunia selama Ramadhan 2022

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pernyataan dari Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid yang ikut mendukung voting penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Kemenlu Rusia menyatakan dukungan Israel itu merupakan upaya terselubung situasi Ukraina untuk mengalihkan perhatian internasional dari konflik Palestina.

"Kami telah memperhatikan pernyataan agresif Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang dibuat pada 7 April dalam konteks dukungan negaranya terhadap resolusi Majelis Umum PBB tentang penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB," demikian pernyataan Kemenlu Rusia, dikutip dari kantor berita TASS, Minggu, 17 April 2022.

"Ada upaya yang disamarkan dengan buruk untuk mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan konflik Palestina-Israel," tambah pernyataan tersebut.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Masuki Babak Baru, Pasukan Vladimir Putin Murka, Kini Siapkan Pembalasan

Kemenlu Rusia menambahkan pemerintah Israel terus melanjutkan pendudukan ilegal dan pencaplokan wilayah Palestina, tindakan ini melanggar keputusan Dewan Keamanan HAM PBB.

"Jalur Gaza pada dasarnya telah menjadi 'penjara terbuka,' yang dua juta orangnya telah dipaksa untuk bertahan hidup selama hampir 14 tahun di bawah kondisi blokade laut, udara dan darat yang diberlakukan oleh Israel," kata Kemenlu Rusia.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Siti Lailatil Mukarromah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini