Komisi B DPRD Jember Sepakat Pasar Hewan Ditutup untuk Minimalisir Penyebaran PMK

- 20 Juli 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi sapi PMK
Ilustrasi sapi PMK /Riadi/

"Ini jalan yang terbaik dan bila perlu segera dilakukan penutupan supaya tidak merebak," imbuh Nyoman.

Ia menjelaskan, saat ini yang paling banyak terdampak PMK yakni sapi perah.

Baca Juga: Jadi Pembina Upacara di SMA Negeri 7 Denpasar, Kejari Denpasar Beri Edukasi Terkait Bullying dan Narkoba

"Jadi sangat cepat sapi perah in. Karena selama satu hari diambil susunya sebanyak 2 kali sehingga membuat interaksi dengan manusia lebih banyak," tambah Nyoman.

Ia menyampaikan, walaupun PMK tidak menular ke manusia tetapi mereka berpotensi membawa virus kepada hewan ternak, apalagi dengan intensitas yang cukup sering.

"Kita tidak tahu ya mungkin manusia pernah bersentuhan dengan sapi yang bervirus, kemudian dia ke hewan ternak lain dan ini bisa membawa virusnya," jelas Nyoman.

Baca Juga: Korban Kecelakaan di Jalan Mertasari Sidakarya, Denpasar Selatan Diduga Terpengaruh Alkohol

itu, politisi PAN ini menambahkan agar belanja tidak terduga (BTT) segera dicairkan dan juga menyusun skema pemberian bantuan kepada peternak yang melakukan pengobatan mandiri.

"Jadi kami minta BTT segera dicairkan dan memberikan subsidi kepada peternak yang melakukan pengobatan mandiri," tutup Nyoman.(Angga Juli Setiawan/Portal Jember)***

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Portal Jember


Tags

Terkait

Terkini

x