Barat Tuding Rusia Mencederai Kesehatan Global dengan Melancarkan Serangan Terhadap Ukraina

20 Juni 2022, 21:30 WIB
Barat Tuding Rusia Mencederai Kesehatan Global dengan Melancarkan Serangan Terhadap Ukraina /Antara/Mohammad Ayudha/

RINGTIMES SITUBONDO - Dalam pertemuan kelompok Ekonomi G20, Rusia memberikan tuduhan kepada beberapa anggota yang mempolitisasi pertemuan untuk menyudutkan pihaknya.

Atas tindakan Rusia, terhadap Ukraina banyak dari anggota pertemuan G20 tahun ini yang menghadapi kategori pro dan kontra.

Sebagai tuan rumah, Indonesia berjuang sekeras tenaga untuk tetap menjaga keutuhan kelompok dengan menolak tekanan barat mengecualikan Rusia.

Baca Juga: Viral di Media Sosial Acara Bertajuk 'Bungkus Night Vol.2', Polisi Periksa 8 Saksi

Terkait isu kesehatan global, sebagian besar negara anggota menyinggung Rusia dengan menilai bahwa kacaunya sistem layanan kesehatan di dunia merupakan ulah mereka.

Dilansir RINGTIMES SITUBONDO dari Pikiran-Rakyat.com berjudul "Hadiri Pertemuan Menkes G20 di Indonesia, Perwakilan Rusia dan AS Saling Tuding Soal Isu Kesehatan Global"

Juru bicara dari kalangan pejabat Kementerian Kesehatan Rusia Oleg Salagay menegaskan hal tersebut dalam pertemuan para menteri kesehatan G20 di Kota Yogyakarta, Indonesia pada Senin, 20 Juni 2022.

“Kami meminta rekan-rekan untuk tidak mempolitisasi platform kesehatan G20 dan tetap dalam mandat untuk (murni) membahas layanan kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Buntut Kematian Dua Anggota Bobotoh, PSSI Bakal Tindak Jika Terbukti ada Pihak yang Terkait

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Andrea Palm mengatakan bahwa perang Rusia sama saja mencederai komitmen kesehatan global.

“(Perang itu) secara langsung bertentangan dengan tujuan layanan kesehatan G20 dan tujuan kami untuk mempromosikan kesehatan global,” ucapnya.

"(Tindakan mereka) jauh dari mempromosikan kesehatan global. Rusia justru mengganggu layanan kesehatan, menghancurkan fasilitas kesehatan, dan terus menyerang bangunan tempat warga sipil tak berdosa termasuk anak-anak berlindung," kata Palm lagi.

Pada pertemuan Senin itu, Rusia dikecualikan dari langkah pendanaan bersama untuk memperkuat pencegahan dan kesiagaan menghadapi pandemi.

Baca Juga: Tak Ingin Ikutan Tren Negara Lain, BNN Sebut Belom ada Pembahasan Soal Legalitas Ganja

Sebagian besar anggota G20 menyetujui penggelontoran dana senilai multi-miliaran dolar AS. Sedangkan Rusia memilih untuk berhati-hati terhadap risikonya.

"Program yang katanya ‘Dana Perantara Keuangan’ akan membawa risiko tertentu," kata Salagay.

Salagay mengatakan bahwa G20 perlu memastikan pendanaan berkelanjutan bagi WHO, demi menciptakan kapasitas di dalamnya untuk memerangi pandemi.

"Penting untuk mencegah duplikasi lembaga internasional yang ada dan fragmentasi sumber daya keuangan serta melemahnya peran koordinasi WHO dan komunikasi antar program organisasi," ucapnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Sementara itu, China yang merupakan salah satu negara yang cenderung pro kepada Rusia tampaknya mengambil sikap netral tanpa sedikit pun menyinggung perihal invasi, pada temu menkes tersebut.

Baca Juga: Meskipun Penyakit PMK Mengintai Hewan Kurban, Pemerintah Pastikan Stok Aman

Perwakilannya mengatakan, China akan menyambut baik setiap upaya untuk meningkatkan tata kelola kesehatan global dan memperkuat sistem kesehatan nasional.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler