Akses Masyarakat Terganggu, Curah Hujan Tinggi Sebabkan Jalan Jebol di Banjar Pande Abiansemal

13 Juli 2022, 15:30 WIB
Jalan jebol di Banjar Pande, Abiansemal, Badung, Bali. /Tangkapan layar/Instagram/@bpbdbadung

RINGTIMES SITUBONDO - Belakangan ini curah hujan yang tinggi seringkali memicu sejumlah bencana di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain banjir yang banyak melanda beberapa daerah, tanah longsor dan jalan jebol juga menjadi masalah serius yang diakibatkan oleh hujan deras.

Seperti halnya pada bulan Juli 2022 ini, beberapa wilayah di Indonesia dilanda hujan dengan intensitas tinggi, salah satunya di Pulau Dewata Bali.

Baca Juga: Terjadi Lakalantas di Cokroaminoto Denpasar, Dua Korban Langsung Dilarikan ke IGD

Hujan yang menerjang beberapa wilayah di Bali turun dengan intensitas tinggi dengan durasi lumayan lama, bahkan bisa sampai beberapa jam.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Ringtimes Bali dengan judul: Jalan Jebol di Banjar Pande Abiansemal Ganggu Akses Jalan Masyarakat

Dilansir dari akun Instagram BPBD Badung, akibat dari cuaca ekstrim dan curah hujan yang tinggi, pada hari Senin, 11 Juli 2022, tepatnya pukul 12.06 WITA, terjadi jalan jebol di Banjar Pande, Desa Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.

Hal tersebut mengakibatkan masyarakat yang beraktivitas dan berkendara di sekitar jalan tersebut menjadi terganggu.

Baca Juga: Tanamkan Disiplin Berlalu Lintas, Polsek Setempat Gelar Penyuluhan MPLS di SMP 4 Abiansemal

Hal ini perlu menjadi atensi dan segera ditangani, agar tidak terjadi kerusakan yang makin parah dan merugikan masyarakat setempat.

Dilansir dari BMKG yang memuat prakiraan curah hujan dan sifat hujan hingga 3 bulan ke depan.

Diprakirakan sejumlah 37,7 persen zona musim di wilayah Indonesia saat ini terpantau sudah memasuki musim kemarau.

Baca Juga: Sejumlah Kendaraan Mati Saat Banjir Setinggi 50 cm Melanda Daerah Pengosekan Ubud Bali

Saat ini, fenomena La Nina lemah, IOD negatif, dan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia yang hangat, masih bertahan dan diprakirakan akan berlanjut setidaknya hingga kuartal III tahun 2022.

Anomali iklim ini berdampak pada peningkatan curah hujan selama periode musim kemarau.(Jero Kadek Wahyu Baratha/Ringtimes Bali)***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Ringtimes Bali

Tags

Terkini

Terpopuler