Rizal Ramli Sebut Luhut Mainkan Kudeta Politik Secara Rapi

- 1 Mei 2022, 08:00 WIB
Rizal Ramli menyebut, semenjak bertransisi dari Orde Lama, cara kudeta terhadap pemerintahan berubah menjadi kudeta konstitusi
Rizal Ramli menyebut, semenjak bertransisi dari Orde Lama, cara kudeta terhadap pemerintahan berubah menjadi kudeta konstitusi /Pixabay/RickJbrown/

Kendati demikian, Golkar terus mengangkat agar Presiden Soeharto terus maju lagi dan pada saat itu dianggap tidak ada pilihan pemimpin Indonesia selain sosok Soeharto.

"Nah, dimobilisasi di Pekanbaru, Soeharto bilang 'Mohon maaf saya ini sudah TOPP (Tua, Ompong, Pikun, Peot) jangan saya lagi' namun Harmoko terus bilang, Pak Harto lagi," ucap Rizal Ramli.

Dia juga menyebut Tragedi 98 digambarkan sebagai salah satu hasil kebijakan dan usaha Harmoko untuk mengangkat Pak Harto menjadi Presiden kembali.

Menurut Rizal Ramli, tragedi tersebut membuat Soeharto harus jatuh secara 'nggak enak' dan hal seperti inilah yang dinilai sama seperti yang dilakukan Luhut Pandjaitan.

Baca Juga: 4 Makanan Penurun Asam Lambung yang Perlu Khalayak Ketahui, Tak Bikin Kambuh

"Kok temen saya Luhut Pandjaitan, mau jadi Harmoko jilid 2. Ya bang udahlah bang, setop itu ambisi you pribadi karena you terlalu banyak kepentingan bisnis dan terlalu banyak ingin berkuasa. Udahlah berhenti dan kembangkan demokrasi," kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli mengingatkan bahwa Luhut Pandjaitan adalah 'murid' Gus Dur, Mahfud MD, dan kelompoknya. Namun dia melihat bahwa Luhut seolah absen pada 'kuliah' Gus Dur tentang Demokrasi dan Good Governance.

Baca Juga: 4 Makanan Terlarang yang Jadi Penyebab Asam Lambung Kambuh Tiba-tiba, Hati-hati


"Saya mohon sudahlah, otak di belakang hal ini semua adalah Luhut Pandjaitan, dan it’s time to stop jangan ngeyel terus ini mobilisasi siapa, dan semua orang tahu this is your personal ambition dan you terlalu banyak konflik kepentingan business dan terus ingin berkuasa secara politik," katanya.***(Raider Satria Paulus/Pikiran-Rakyat.com)

 

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah