Dampak Gencatan Senjata Rusia, Seekor Anjing Hibur Anak-anak Ukraina yang Trauma dan Terlantar

15 April 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi. Mengharukan! Seekor anjing menghibur anak-anak Ukraina yang menjadi korban gencatan senjata Rusia hingga mengalami trauma dan terlantar. /Ramy Muhamad Gufron/PIXAVBAY/ArmyAmber

RINGTIMES SITUBONDO - Perang antara Rusia dan Ukraina memang membentuk banyak sekali dampak buruk bagi kedua pihak.

Apalagi gencatan senjata Rusia-Ukraina tersebut menjadikan anak-anak sebagai korban.

Terutama, mental anak-anak Ukraina sangat diuji, mereka mengalami trauma, bahkan tak sedikit dari mereka yang terlantar.

Baca Juga: Kapolres Situbondo Turun Langsung Kawal Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa Se-Kabupaten Situbondo di Kantor DPRD

Meski begitu, para relawan pun melek untuk membantu anak-anak Ukraina guna memberikan kenyamanan dan perlindungan.

Bahkan seekor anjing pun turut terjun menghibur anak-anak Ukraina yang menjadi korban tersebut.

Seekor anjing terapi telah memberikan beberapa kenyamanan dan hiburan bagi anak-anak Ukraina yang trauma dan terlantar akibat perang.

Baca Juga: Berikut Rincian Biaya dan Kuota Ibadah Haji Indonesia Tahun 2022, Biayanya Lebih Tinggi dari 2020

Di pusat terapi 'Dr. Doc' di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, anak-anak diundang untuk membelai Evsei, seekor spaniel yang ramah.

Evsei yang merupakan anjing terapi itu menggoyangkan kakinya dan bermain-main dengannya, sementara para sukarelawan bernyanyi dan menari untuk menghibur anak-anak Ukraina.

Dikutip RINGTIMES SITUBONDO dari berita DEPOK PIKIRAN RAKYAT berjudul "Anjing Terapi Beri Kenyamanan bagi Anak-Anak Ukraina yang Terlantar akibat Perang".

"Hal ini penting bagi mereka karena jiwa anak sangat rentan terhadap perang yang terjadi sekarang... Beberapa anak sangat ketakutan - kami membawa mereka keluar dari keadaan ini," kata Olga Pivtoratska, 22, salah satu relawan.

Baca Juga: Kabar Perang Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Diklaim Sedang Ketakutan dan Tinggal di Bawah Tanah

"Kami membantu mereka beradaptasi dengan realitas Zaporizhzhia, yang tenang. Tidak ada ledakan di sini," tambahnya.

Di dekatnya ada tumpukan pakaian dan bantuan kemanusiaan lainnya untuk para pengungsi.

Banyak dari anak-anak datang dari wilayah yang lebih timur Ukraina di mana sebagian besar pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia saat ini sedang berlangsung.

Alyona Serdyuk, kepala pusat dan psikolog anak, mengatakan para sukarelawan merawat anak-anak sementara orang tua mereka terdaftar sebelum pindah ke rumah baru yang lebih permanen.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Masuki Babak Baru, Ahli Militer Ungkap Prediksi Mengejutkan pada Minggu Ini

"Tugas utama kami adalah menstabilkan anak-anak, membantu mereka mengatasi situasi yang sangat menegangkan. Di sini anak-anak dapat bermain, bernyanyi, menggambar, bermain dengan anjing kami. Jika mereka membutuhkan bantuan psikologis, kami juga bekerja secara individu," kata Serdyuk kepada Reuters.

Seorang pengungsi, Daniil Savchenko, 20, menggendong anjing pugnya Milo saat dia menceritakan pelariannya dari Berdiansk yang diduduki Rusia bersama ibunya.

"(Milo) pasti takut karena bahkan gerakan kecil ke dokter hewan, yang memakan waktu sekitar 10 menit di kota asal kami, merupakan tekanan yang sangat besar baginya...," katanya.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Pasukan Vladimir Putin Tuntut Netflix Usai Hentikan Pelayanan

"Saya akan benar-benar pergi (bergabung) dengan tentara jika bukan karena ibu saya karena saya tidak ingin dia hidup tanpa saya," katanya, sebagai ibunya, menangis, mencium dan membelai Milo.***(Nur Annisa/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler