Kenali Gejala dan Dampak Stress Eating, Makan Berlebihan saat Emosi Tidak Stabil

- 23 April 2022, 03:30 WIB
Ilustrasi. Gejala dan dampak dari stress eating, dimana seseorang cenderung makan berlebihan saat kondisi emosionalnya tidak stabil.
Ilustrasi. Gejala dan dampak dari stress eating, dimana seseorang cenderung makan berlebihan saat kondisi emosionalnya tidak stabil. /Unsplash/Artem Labunsky//

Baca Juga: Metode Mengatasi Stres dengan Menatap Langit menurut Ahli Bedah Inggris

“Banyak dari kita tumbuh dengan belajar bahwa makanan adalah sumber kenyamanan,” ujar Elise Museles, ahli psikologi dan nutrisi makan.

Bahkan jika kita tidak terlalu lapar, biasanya beralih ke makanan untuk mengatasi berbagai keluhan yang sedang dirasakan seperti kecemasan berlebihan, agar tubuh lebih tenang.

Salah satu alasan paling nyata mengapa stress eating bermasalah yakni dapat memengaruhi apa yang anda pilih untuk dimakan.

Seperti yang dikatakan oleh Dr. Saltz, kortisol memotivasi untuk mencari makanan yang tinggi lemak dan gula, itulah sebabnya sangat mudah untuk melahap makanan cepat saji tanpa berpikir ketika anda sedang terburu-buru atau sedang menghadapi sebuah masalah besar.

Baca Juga: 5 Penyebab Rambut Susah Tumbuh, Salah Satunya dari Tingkat Stres

Stres juga memicu perubahan fisiologis dalam tubuh. Proses-proses ini dapat memperkuat efek negatif dari makananan yang dimakan saat sedang stres.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Healthy, berikut 5 efek stres pada tubuh:

  1. Sebabkan Obesitas

Saat stres kortisol memperlambat metabolisme tubuh. Ini berarti kita menyimpan lebih banyak energi dalam bentuk kalori, yang membuatnya lebih sulit untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, satu studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam studi Biological Psychiatry menemukan, bahwa stres dapat meningkatkan kadar insulin tubuh , yang berdampak pada penyimpanan lemak yang lebih besar.

Halaman:

Editor: Siti Lailatil Mukarromah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah