Masuk Sesi Pitching Day, Sejumlah Ide Bisnis Menarik Dipaparkan Peserta 'Jagoan Bisnis' Banyuwangi

13 Juli 2022, 18:30 WIB
Para peserta 'Jagoan Bisnis' Banyuwangi telah memasuki sesi pitching day guna untuk mempresentasikan bisnis yang dimilikinya. /Rahmawati Setyoardinie/Ringtimes Banyuwangi

RINGTIMES SITUBONDO - Para peserta "Jagoan Bisnis" Banyuwangi memasuki sesi “pitching day” untuk mempresentasikan bisnisnya, usai mengikuti sesi mentoring, Selasa, 12 Juli 2022.

Sejumlah ide bisnis menarik dan unik tersebut dipaparkan saat pitching day yang digelar di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan.

Salah satunya seperti Crewmarriage, sebuah platform yang menyediakan kebutuhan serta pendampingan pra nikah, nikah dan pasca cerai.

Baca Juga: Akses Masyarakat Terganggu, Curah Hujan Tinggi Sebabkan Jalan Jebol di Banjar Pande Abiansemal

Dalam prlatform tersebut, terisi fitur mulai dari konsultasi, edukasi, dan pengarahan, serta menyediakan segala kebutuhan terkait pernikahan. Crewmarriage berangkat dari permasalahan meningkatnya angka perceraian.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul: Berbagai Ide Bisnis Menarik di Pitching Day 'Jagoan Bisnis' Banyuwangi

Mereka memberikan pendampingan, wawasan, pengarahan terkait permasalahan dalam membangun relationship mulai dari pra nikah, nikah dan pasca cerai.

Crewmarriage bekerjasama dengan psikolog, bidan, dan praktisi pernikahan.

Baca Juga: Terjadi Lakalantas di Cokroaminoto Denpasar, Dua Korban Langsung Dilarikan ke IGD

"Crewmarrigae juga hadir dengan berbagai layanan, antara lain konsutasi, kelas edukasi, ruang temu, wedding store, temu kru dan open source vendor, dan lainnya," kata Sarofatul Nafa, anggota Crewmarriage.

Ada juga peserta Jagoan Bisnis yang bergerak di jasa literasi dan penulisan yakni "Rumah Penalaran".

Mereka mengawali bisnis ini saat menjadi mahasiswa dan mendirikan start up digital tentang belajar menulis.

Baca Juga: Meski Telah Masuk Zona Hijau PMK, Wakil Bupati Anjurkan Tetap Lakukan Langkah Pencegahan

"Rumah Penalaran dimulai dari sekelompok mahasiswa yanh mendirikan komunitas. Seiring berjalannya proses, terdapat permintaan untuk dibuka secara nasional. Dari situlah startup digital Rumah Penalaran dimulai," kata Dimas Fadhilah Aprilian Santosa, CEO Rumah Penalaran.

Rumah Penalaran memberikan pendampingan dan sumber pembelajaran penulisan yang jelas. Mulai mentorship, online course, coaching, mentoring, dan lomba internal.

Ada juga sekelompok anak muda Banyuwangi yang mengembangkan pasar digital crypto. Mereka adalah Walletium Multiple Crypto Wallet.

Baca Juga: Sejumlah Kendaraan Mati Saat Banjir Setinggi 50 cm Melanda Daerah Pengosekan Ubud Bali

Di sesi pitching day ini, sebanyak 33 tim yang terdiri atas 100 peserta mempresentasikan rintisan bisnisnya di hadapan para juri dan mentor.

Para mentor yang mendampingi para "Jagoan Bisnis" juga ada anak-anak muda inspiratif. Antara lain Founder Jagoan Indonesia yang juga akademisi Universitas Brawijaya Malang, Dias Satria; Founder Lets Play Indonesia, Arif Bawono; Ketua Bandung Creative City Forum 2017-2021, Dwinita Larasati; Owner Jawa Jiwa, Sigit Pramono; Policy and Community Affairs Specialist DANA Indonesia, Varrel Vendira; Digital Marketing Specialist, Trisiwi; Pendekar Internet Marketing, Cucuk Rustandi; Ketua Indonesia Creative Cities Network, Fiki Satari; dan Ketua BYCN Vicky Hendri.

Ada juga Founder Ais Coffee, Asmi Kopi Banyuwangi; Ketua HIPMI Banyuwangi Dede Abdul Ghani; CEO Ijen Tourism Cluster John Eva Yulianto; Creativepreneur Banyuwangi,Achmad Rizki; Independent Faciliotative Trainer, Deddu Marquis; CTO Waruung.com, Meilita Hekmahwati; Founder Go Sampah System, Engga Dwi Marta; Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rahmada; serta Motorcycle Manufacturer Enggal Modified.

Baca Juga: Akibat Intensitas Hujan Tinggi, Patung Nakula-Sahadewa di Abiansemal Nyaris Ambruk

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bangga dengan apa yang dilakukan oleh peserta "Jagoan Bisnis". Menurutnya kualitas Jagoan Bisnis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

"Banyak anak-anak muda yang merintis ide bisnis berangkat dari permasalahan yang ada. Mereka mencari solusinya dan dikembangkan menjadi bisnis. Ini menarik," kata Ipuk.

“Tadi saya juga lihat bagaimana presentasi anak-anak muda Banyuwangi, menghadirkan prototipe produk, dan lokal Banyuwangi,” tambah Ipuk.

Baca Juga: Tenggelam Usai Mencuci Jeroan di Sungai Bedadung, Seorang Santri di Jember Dinyatakan Tewas

Setelah proses pitching ini, para juri akan memilih peserta-peserta terbaik. Mereka akan mendapatkan bantuan modal senilai total Rp100 juta.(Shofia Munawaroh/Ringtimes Banyuwangi)***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Ringtimes Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler