Baca Juga: Bertenaga Nuklir, Kapal Selam 'si Bisu' Ciutkan Amerika Menyerang Rusia
"Ini bukan mutasi yang tepat, lebih pada jumlah atau kombinasinya. Sulit memprediksi efek dari banyaknya mutasi yang muncul bersama, jumlah bagian bisa lebih buruk daripada bagian virus satu per satu," katanya, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.
"Ini jelas merupakan kandidat potensial yang berbahaya setelah BA.5. Jika mutasi gagal, (Centaurus) akan jadi masalah baru yang kita hadapi selanjutnya, yaitu 'varian dari varian'," ucapnya lagi.(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)***