Inilah Oknum Polisi yang Kecohkan Kasus Baku Tembak Brigadir J dan Bharada E

- 21 Juli 2022, 21:38 WIB
Ilustrasi kasus Brigadir J.
Ilustrasi kasus Brigadir J. /Pixabay/Brett_Hondow/

RINGTIMES SITUBONDO - Imbas kasus Baku tembak antar polisi yang menewaskan Brigadir J sampai pada penonaktifan jabatan tiga tokoh Polri.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Dia mengatakan ketiga pejabat tersebut dinilai erat kaitannya dengan kasus tewasnya Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Sejumlah tokoh tersebut yakni Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan internal (Paminal) Polri Brigjen Pol. Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jaksel Kombes Pol. Budhi Herdy Susianto.

Baca Juga: Bukti CCTV Kasus Brigadir J Ditemukan, Presiden Jokowi Minta Usut Hingga Tuntas dan Transparan

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebutkan, langkah tersebut ditujukan untuk menjaga transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas Polri selama penyelidikan bergulir.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul: Usai Dicopotnya 3 Tokoh Polri, Terbongkar Satu Persatu Oknum yang Diduga Sekongkol Kecohkan Kasus Brigadir J

Menanggapi nonaktifnya dua tokoh diluar Ferdy Sambo, Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) meyakini tabir sesungguhnya penyebab kematian Brigadir J akan semakin terang.

"Kasus ini semakin terang. Satu persatu tokoh baru yang diduga ikut membiaskan kasus penembakan ini (Brigadir J) telah dicopot Kapolri," ungkap Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan, Kamis 21 Juli 2022, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Baca Juga: CCTV yang Merekam Kejadian Penembakan Brigadir J Telah Dikantongi Polri Usai Sempat Disebut Rusak

Terutama ketika Kapolri telah membentuk Tim Khusus Polri sesuai titah Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dirinya semakin yakin terdapat dugaan pelanggaran hukum di dalam kasus ini.

Tim Khusus Polri itu saat ini turut gencar mengarahkan penyelidikan terhadap dugaan upaya sekelompok oknum untuk mengaburkan peristiwa yang sesungguhnya terjadi.

Edi Hasibuan menilai, dinonaktifkannya kedua petinggi Polri itu sudah tepat, lantaran dengan tidak bijak mereka telah melewati batas wewenangnya sebagai anggota Polri.

Baca Juga: Permintaan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Disetujui Polri, dengan Janji Libatkan Pihak Eksternal

"Bahkan masyarakat melihat sikap mereka sama sekali tidak mencerminkan rasa keadilan dan tidak memiliki empati terhadap keluarga korban," tutur Edi.

Dalam peristiwa penembakan Brigadir Yosua, sikap kedua perwira Polri itu dianggap telah menyakiti hati bukan hanya keluarga melainkan juga seluruh masyarakat Indonesia.

Menurut Edi, sikap dan perilaku tersebut sama sekali tidak mencerminkan pribadi yang taat terhadap program Presisi Kapolri.

Baca Juga: Usai Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Polri Nonaktifkan Karo Paminal Brigjen Pol Hendra Kurniawan

"Kita melihat Kapolri tidak diam dan terus mencermati serta mendengar keluhan dan masukan masyarakat. Rakyat kita minta terus supaya kita mendukung Kapolri membenahi Polri agar semakin baik," ujarnya lagi.(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah